Jumat, 20 November 2020

, , , ,

Negara Yang tidak Mempunyai Hubungan Diplomatik Dengan Indonesia

Israel


Oke, kalau sepertinya ini cukup jelas kenapa, hehe. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tetapi memiliki hubungan perdagangan, pariwisata, dan keamanan. Pada 2012, Indonesia sepakat untuk menaikkan statusnya dengan Israel dan membuka konsulat di Ramallah yang dipimpin oleh seorang diplomat yang setara dengan duta besar. Diplomat tersebut juga pernah menjabat sebagai wakil Indonesia untuk membina hubungan dengan Israel

Republik Tiongkok (Taiwan)


Sumber gambar: TEMPO. Tsa Ing-Wen, menyanyikan incumbent Taiwan.

Indonesia sejak 1950 (berakhirnya perang saudara Tiongkok) telah mengakui Republik Rakyat Tiongkok sebagai perwakilan pemerintah Tiongkok yang sah, bahkan lebih awal dari negara-negara barat, yaitu Amerika Serikat, misalnya. Karena RRT telah menerapkan kebijakan “One China Policy”, Indonesia tidak boleh juga membuka hubungan diplomatik dengan Republik Tiongkok (yang kalah perang saudara Tiongkok dan wilayahnya tinggal di Taiwan, hingga saat ini) atau putus hubungan dengan Tiongkok. Namun, WNI masih bisa pergi ke Taiwan untuk bekerja atau belajar atau berlibur, karena Republik China telah membuka "kantor perwakilan ekonomi dan perdagangan Taipei" di Jakarta, pengajuan visa bisa dibuat di sana, begitu pula sebaliknya, warga negara Taiwan bisa mengajukan permohonan. visa di "kantor perwakilan perdagangan dan perekonomian Indonesia (saya tidak tahu nama persisnya)" di Taipei.

Kosovo

Dari sekian banyak negara anggota PBB, Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak mengakui Kosovo sebagai negara berdaulat. Entah kenapa, meski Indonesia "benci" terhadap Serbia saat terjadi genosida di Bosnia, dan Kosovo adalah salah satu wilayah eks-Yugoslavia yang Muslim. Malaysia dan sebagian besar negara dan negara Muslim dan pro-Amerika mengakui Kosovo. Namun tidak dengan Indonesia, Indonesia tetap secara resmi mendeklarasikan Kosovo sebagai wilayah Serbia. Spekulasi saya, karena kita juga punya daerah yang "rawan" yaitu Papua (barat), bedanya Kosovo bisa de facto kontrol, akan "munafik" jika kita mendukung separatisme Kosovan tetapi jika terkena dampak yang sama di negeri ini, bertindak represif “demi menjaga keutuhan NKRI”. Jadi jika Taiwan (Republik China) "ditipu", untuk Kosovo saya tidak tahu bagaimana "mengelabui" nya.

Abkhazia, Ossetia Selatan, Transnistria, Republik Artsakh (Nagorno-Karabakh)

Negara-negara pecahan Uni Soviet menerima pengakuan dari sedikit negara. Berbeda dengan Kosovo yang memiliki dukungan cukup banyak. Indonesia juga tidak mau mengakui negara-negara ini.

Sahara Barat (Republik Demokratik Arab Sahrawi)

Alasannya mungkin sama dengan Kosovo.

0 comments:

Posting Komentar