Senin, 26 Mei 2025

,

Tipe - Tipe Budaya Politik di Indonesia

Menjadikan Meme Sarana Alternatif Belajar Politik | GEOTIMES

Tipe-tipe budaya politik di Indonesia mencerminkan sikap, nilai, dan orientasi masyarakat terhadap sistem politik, pemerintahan, serta peran warga negara dalam kehidupan politik. Secara umum, budaya politik dibagi menjadi tiga tipe utama, yang dikembangkan oleh Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, dan ketiganya juga bisa ditemukan dalam konteks Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya:


I. Tipe-Tipe Budaya Politik di Indonesia

1. Budaya Politik Parokial

Ciri-cirinya:

  • Masyarakat tidak peduli terhadap urusan politik.

  • Tingkat pendidikan dan kesadaran politik rendah.

  • Tidak memahami sistem politik, hak dan kewajiban sebagai warga negara.

  • Umumnya terjadi di daerah pedalaman atau masyarakat tradisional.

Contoh di Indonesia:

  • Komunitas adat terpencil yang tidak mengetahui proses pemilu atau pemerintahan.

  • Warga desa terpencil yang menyerahkan semua urusan politik kepada tokoh adat.


2. Budaya Politik Subjek (Kaula)

Ciri-cirinya:

  • Masyarakat tahu dan sadar akan adanya pemerintahan, tetapi pasif.

  • Mereka mematuhi hukum dan aturan, tetapi tidak aktif dalam politik.

  • Cenderung menerima keputusan pemerintah tanpa kritik.

Contoh di Indonesia:

  • Masyarakat yang ikut pemilu karena kewajiban, tetapi tidak tahu siapa calon dan visi misinya.

  • Warga yang tidak pernah menyampaikan pendapat tentang kebijakan pemerintah.


3. Budaya Politik Partisipan

Ciri-cirinya:

  • Masyarakat aktif dalam kehidupan politik.

  • Kritis terhadap kebijakan pemerintah.

  • Ikut serta dalam kegiatan politik seperti pemilu, organisasi masyarakat, menyampaikan aspirasi.

Contoh di Indonesia:

  • Mahasiswa yang ikut aksi demonstrasi memperjuangkan aspirasi rakyat.

  • Warga yang aktif berdiskusi politik, ikut organisasi, menyampaikan kritik di media sosial secara santun.


II. Budaya Politik Campuran di Indonesia

Dalam kenyataannya, Indonesia memiliki budaya politik campuran, yaitu kombinasi dari ketiga tipe di atas.

  • Di daerah perkotaan, budaya politik partisipan lebih dominan.

  • Di pedesaan atau daerah adat, budaya parokial dan subjek masih terlihat.

  • Secara nasional, banyak warga yang mulai melek politik, tapi masih banyak pula yang apatis atau hanya ikut-ikutan.


III. Faktor yang Mempengaruhi Budaya Politik di Indonesia

Beberapa faktor penting antara lain:

  1. Pendidikan politik dan umum

  2. Kondisi sosial-ekonomi

  3. Peran media massa dan media sosial

  4. Pengalaman sejarah politik (seperti era Orde Baru dan Reformasi)

  5. Peran tokoh masyarakat dan agama


Kesimpulan

Budaya politik di Indonesia terdiri dari:

  • Parokial → apatis, tidak peduli.

  • Subjek → sadar tapi pasif.

  • Partisipan → sadar dan aktif.

Ketiganya masih ada dan saling berdampingan, tergantung latar belakang masyarakat. Untuk mewujudkan demokrasi yang sehat, budaya politik partisipan perlu ditumbuhkan dengan pendidikan politik dan kesadaran kritis masyarakat.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar